Daftar Isi:
- Perlengkapan
- Langkah 1: Hubungkan GND & 5V
- Langkah 2: Tempatkan Relay
- Langkah 3: Masukkan Photoresistor
- Langkah 4: Masukkan Resistor 1kΩ
- Langkah 5: Masukkan Bola Lampu
- Langkah 6: Pengkodean
Video: Lampu Intensitas Cahaya Arduino - Jasdeep: 6 Langkah
2024 Pengarang: John Day | [email protected]. Terakhir diubah: 2024-01-30 09:54
Gambaran:
Dalam proyek ini, kami akan membuat rangkaian sederhana di mana bola lampu akan menyala jika gelap. Namun, saat terang, maka bola lampu akan mati.
Perlengkapan
Bahan/Perlengkapan:
1. LDR (1)
2. Mikrokontroler Arduino (1)
3. Bola Lampu 120V (1)
4. Relay (karena bola lampu membutuhkan 120 V dan Arduino hanya menyediakan 5V) (1)
5. Sumber daya (1)
6. Papan tempat memotong roti (1)
7. Resistor 1 kΩ (1)
Langkah 1: Hubungkan GND & 5V
Langkah pertama untuk membuat proyek ini adalah menghubungkan pin 5V dan GND ke papan tempat memotong roti (seperti yang terlihat pada gambar).
Langkah 2: Tempatkan Relay
Selanjutnya, pilih dan tempatkan relai di tengah papan tempat memotong roti Anda. Juga, sambungkan terminal 8 pada relai ke GND. Selanjutnya, sambungkan terminal 5 pada relay ke pin 4. Kita harus menggunakan relay karena Arduino hanya dapat memberikan 5V, dan lampu membutuhkan 120V
Langkah 3: Masukkan Photoresistor
Selanjutnya, kita harus menghubungkan Photoresistor ke rangkaian. Ini akan memungkinkan sirkuit untuk mengetahui kapan gelap, dan kapan ada terang. Kita harus menghubungkan terminal 2 photoresistor ke A0, di Arduino.
Fotoresistor sangat penting, karena menentukan seberapa banyak cahaya yang ada. Ini menentukan kapan bola lampu (yang akan kita masukkan nanti) harus hidup/mati.
Langkah 4: Masukkan Resistor 1kΩ
Pada langkah ini, kita harus memasukkan resistor 1kΩ. Terminal 1 harus terhubung ke resistor, dan Terminal 2 harus terhubung ke GND.
Langkah 5: Masukkan Bola Lampu
Akhirnya, kita harus menghubungkan relai ke bola lampu. Terminal 1 pada relai harus terhubung dengan sisi negatif catu daya, sedangkan sisi positif catu daya terhubung ke terminal 2 bola lampu. Untuk menyelesaikan koneksi, kita harus menghubungkan terminal 1 bola lampu ke terminal 7 pada relai.
Langkah 6: Pengkodean
Setelah kita selesai dengan perangkat keras, kita dapat pindah ke perangkat lunak. Kita harus mengetikkan kode yang benar agar proyek dapat bekerja dengan benar.
Cara Kerja Kode: Ketika nilai pin A0 lebih dari 500, kode mengubah pin nomor 4 menjadi rendah. Namun, ketika nilainya kurang dari 500, pin nomor 4 tinggi.
Direkomendasikan:
Lampu Intensitas Cahaya Arduino: 3 Langkah
Lampu Intensitas Cahaya Arduino: Sirkuit ini dapat digunakan sebagai lampu nyata, proyek sekolah, dan tantangan yang menyenangkan. Rangkaian ini mudah digunakan dan mudah dibuat, tetapi jika Anda belum pernah menggunakan tinker cad sebelumnya, Anda mungkin ingin mencobanya terlebih dahulu
Lampu Intensitas Cahaya Arduino: 6 Langkah
Lampu Intensitas Cahaya Arduino: Selamat datang di tutorial saya tentang cara membuat dan mengkodekan Lampu Intensitas Cahaya dengan Arduino. Anda akan membutuhkan komponen-komponen ini untuk membangun ini.* LDR * Mikrokontroler Arduino* Bola lampu* Relay * Sumber daya* Papan tempat memotong roti * Resistor 1 k-ohm Semoga
Lampu Intensitas Cahaya Dengan Arduino: 3 Langkah
Lampu Intensitas Cahaya Dengan Arduino: Dalam proyek ini, saya mengeksplorasi bagaimana memanfaatkan arduino untuk membuat lampu yang berubah tergantung pada waktu hari. Atas permintaan pengguna, lampu akan mengubah kecerahannya ketika mereka mengukur atau mengurangi hambatan LDR - res
Lampu Intensitas Cahaya Arduino: 5 Langkah
Lampu Intensitas Cahaya Arduino: Dalam Proyek Ini Anda akan belajar cara menyalakan lampu secara otomatis saat gelap
Lampu Intensitas Cahaya Arduino Dasar!: 5 Langkah
Lampu Intensitas Cahaya Arduino Dasar!: Sirkuit hari ini adalah proyek Arduino kecil yang menyenangkan untuk karantina! Sirkuit ini berfokus pada dua materi menarik; Relay SPDT & Fotoresistor. Selain itu, tujuan relai adalah untuk menjadi sakelar dalam suatu rangkaian secara elektronik. Selanjutnya, foto