Daftar Isi:

Konstruksi Jalan Ringan Semarang: 8 Langkah
Konstruksi Jalan Ringan Semarang: 8 Langkah

Video: Konstruksi Jalan Ringan Semarang: 8 Langkah

Video: Konstruksi Jalan Ringan Semarang: 8 Langkah
Video: Rangka bangunan roboh, konstruksi baja robok karena kegagalan struktur , kegagalan bangunan 2024, Juli
Anonim
Konstruksi Jalan Ringan Semarang
Konstruksi Jalan Ringan Semarang

Proyek sekolah

Sebagai proyek sekolah untuk Rotterdam University of Applied Science, kami harus menemukan solusi untuk kenaikan permukaan air dan penurunan tanah di Semarang, Indonesia.

Produk berikut dibuat selama proyek ini:

  • Situs Web/Dapat Diinstruksikan;
  • Bahan pengembangan kapasitas;
  • artikel profesional;
  • Poster.

Materi pengembangan kapasitas, artikel profesional dan poster terlampir.

Abstrak

Di bagian utara Semarang (Indonesia) sering terjadi banjir. Banjir mempengaruhi kehidupan sehari-hari karena jalan yang tergenang terlebih dahulu. Banjir ini disebabkan oleh kombinasi dari kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah yang ekstrim. Penurunan tanah sekitar 1 sampai 17 cm per tahun. Penurunan tanah ini disebabkan oleh kondisi tanah yang lemah, pengambilan air dan konstruksi infrastruktur yang berat. Sangat penting untuk melindungi jalan utama dari banjir. Teknisi lokal terus meratakan jalan dengan menambahkan lapisan aspal baru yang membuat konstruksi jalan lebih berat dan mengakibatkan lebih banyak penurunan tanah. Fakta bahwa penurunan tanah tidak dapat dihilangkan tetapi para insinyur lokal tidak memiliki pengetahuan untuk menggunakan bahan-bahan yang inovatif dan ringan sehingga penurunan tanah dapat diminimalkan. Di Belanda kami menggunakan bahan bangunan seperti Plastik, kayu, batu lava dan peti penyangga air untuk membuat konstruksi jalan yang ringan. Kami menelusuri jalan utama di kawasan Kaligawe Semarang. Kami merancang 5 konstruksi jalan yang berbeda dan menghitung penurunan tanah dalam jangka waktu 10 tahun. Hasilnya kami menemukan bahwa menggunakan konstruksi PlasticRoad akan meminimalkan penurunan tanah, pemukiman akan diminimalkan. Penurunan tanah setelah 10 tahun akan menjadi 0, 432 meter. Selain PlasticRoad dapat menampung air di dalam struktur, konstruksi tersebut berfungsi sebagai gorong-gorong di bawah jalan. Unsur-unsurnya terbuat dari plastik yang dapat dibuat dari plastik daur ulang dan mengurangi sampah plastik di daerah tersebut. Dan akhirnya elemen tersebut dapat diangkat dengan mudah sehingga jika perlu jalan dapat diratakan dengan menggunakan kepingan bambu.

Ucapan Terima Kasih

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Universitas Unsissula (Semarang Indonesia) yang telah memiringkan beberapa dokumen dengan data tentang kondisi tanah di wilayah Semarang. Kami berterima kasih kepada guru kami, E. A. Schaap, W. J. J. M. Kuppen, J. Lekkerkerk dan J. M. P. A. Langedijk untuk penjelasan kasus dan saran proyek yang mengarah pada perbaikan dalam penyelidikan ini. Kami juga berterima kasih kepada W. Wardana dan mahasiswa Unsissule atas informasi tentang situasi di Semarang sehingga hasil kami lebih representatif untuk lokasi proyek. Karya ini didukung oleh Universitas ilmu terapan Rotterdam.

Langkah 1: Definisi Masalah

Lokasi proyek (Semararang, Indonesia)Semarang adalah ibu kota provinsi Jawa Tengah, terletak di pantai utara pulau Jawa, Indonesia. Semarang memiliki luas sekitar 37,366 hektar atau 373,7 km2, dengan jumlah penduduk sekitar 1,8 juta jiwa pada tahun 2017 (Dr. Abdul Rochim, 2017). Secara topografis, Semarang terdiri dari dua bentang alam utama, yaitu dataran rendah dan pesisir di utara serta perbukitan di selatan. Bagian utara yang merupakan pusat kota, stasiun kereta api, bandara dan pelabuhan relatif datar sedangkan bagian selatan memiliki kemiringan yang lebih besar dan ketinggian sekitar 350 m di atas permukaan laut. Bagian utara memiliki kepadatan penduduk yang relatif lebih tinggi dan juga memiliki lebih banyak kawasan industri dan bisnis dibandingkan dengan bagian selatan.

Masalah sosial

Karena perubahan iklim, kondisi cuaca ekstrim menjadi umum. Kondisi cuaca ekstrim ini sering menyebabkan situasi yang tidak diinginkan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ruang publik tidak terbiasa dengan situasi luar biasa ini. Karena ruang publik tidak dapat menahan situasi ekstrem ini, ada masalah besar bagi penduduk di sekitarnya. Hal ini juga berlaku bagi warga Semerang. Akibatnya, warga Semerang terhambat dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila terjadi banjir, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan korban jiwa manusia, hilangnya ternak, rusaknya rumah, rusaknya tanaman pangan dan tidak tersedianya sarana prasarana yang memadai. Selain itu, pengelolaan air di wilayah tersebut juga akan terganggu, yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit. Namun, ada perbedaan penyebab banjir. Apakah banjir disebabkan oleh sungai yang keluar dari tepiannya, atau oleh kondisi ekstrim di laut. Karena jika terjadi banjir sungai, situasinya cukup jelas, sehingga konsekuensinya secara umum dapat tetap terbatas. Namun jika disebabkan oleh situasi yang ekstrim di laut, seringkali prosesnya berkembang pesat, yang berarti masyarakat memiliki waktu yang lebih sedikit untuk dapat bertindak secara tepat.

Karena sungai yang mengalir di luar bantarannya, infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pembangkit listrik terganggu. Atau bahkan infrastruktur ini sama sekali tidak bisa digunakan oleh warga Semarang. Hal ini menyebabkan dampak kegiatan ekonomi terhenti. Berbagai proses lain juga mungkin terhenti yang penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga. Pikirkan budidaya tanaman dan transportasi kaki. Gangguan dari proses-proses ini mempersulit beberapa orang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka sendiri dan keluarga mereka. Dan ketika produksi tanaman terganggu, ini juga dapat menyebabkan masalah besar di akhir tahun, karena dapat menyebabkan kekurangan pangan.

Akibat banjir di Semerang, sistem pengelolaan air yang ada terganggu. Artinya, air yang digunakan untuk menyiapkan makanan dan mencuci masyarakat tercemar. Karena air ini dilengkapi dengan semua polusi yang ada di ruang publik. Akibat dari banjir ini akan menyebabkan penyakit lebih mudah menyebar ke seluruh penduduk Semerang. Karena penyakit-penyakit ini peluangnya meningkat pesat sehingga orang tidak lagi dapat melakukan aktivitas sehari-hari karena tidak mampu melakukan pekerjaan fisik.

Selain itu, banjir dapat menimbulkan masalah psigiese bagi manusia. Karena mereka melihat kehidupan sehari-hari mereka terpengaruh oleh air. Situasi ini seringkali lebih sulit untuk diproses untuk anak-anak daripada orang tua. Dan karena sebagian besar infrastruktur terhampar rata di Semerang, mereka juga tidak dapat melarikan diri dari situasi tersebut. Karena situasi ini terjadi, peluang masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap dewan politik semakin besar. Karena mereka tampaknya tidak dalam posisi untuk menyediakan lingkungan hidup yang aman bagi penghuninya.

Masalah teknis

Penurunan tanah di Semarang telah banyak dilaporkan dan dampaknya sudah terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dalam bentuk banjir pantai (disebut rob oleh penduduk setempat) yang cakupannya cenderung membesar dari waktu ke waktu. Kerugian ekonomi akibat penurunan muka tanah di Semarang sangat besar; karena banyak bangunan dan infrastruktur di kawasan industri Semarang sangat terpengaruh oleh penurunan tanah dan bencana banjir pesisir yang menyertainya.

Banyak rumah, utilitas umum dan sejumlah besar penduduk juga terkena bencana diam ini. Biaya pemeliharaan yang sesuai meningkat dari tahun ke tahun. Pemerintah provinsi dan masyarakat diharuskan untuk sering menaikkan permukaan tanah untuk menjaga jalan dan bangunan tetap kering. Kondisi kehidupan penduduk yang terkena dampak penurunan muka tanah secara umum semakin menurun.

Penurunan tanah bukanlah fenomena baru bagi Semarang yang telah mengalaminya sejak lebih dari 100 tahun. Berdasarkan survei perataan yang dilakukan oleh Pusat Geologi Lingkungan dari tahun 1999 hingga 2003 ditemukan penurunan permukaan tanah yang relatif besar di sekitar Pelabuhan Semarang, Stasiun KA Semarang Tawang, Bandar Harjo dan Pondok Hasanuddin. Penurunan muka tanah di lokasi tersebut berkisar antara 1 sampai 17 cm/tahun (Tobing dan Murdohardono, 2004; Murdohardono, 2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah pesisir utara Semarang mengalami penurunan dengan laju lebih besar dari 8 cm/tahun. Daerah ini umumnya tersusun oleh endapan rawa dari tanah lempung lunak.

Penurunan tanah di bagian utara Semarang diyakini disebabkan oleh kombinasi konsolidasi alami tanah alluvium muda, ekstraksi air tanah dan beban bangunan dan struktur. Menurut van Bemmelen (1949), sedimentasi berlumpur di wilayah pesisir Semarang terjadi setidaknya 500 tahun yang lalu. Oleh karena itu, konsolidasi alami pantai dari tanah alluvium muda diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penurunan yang diamati relatif besar di wilayah pesisir Semarang.

Selain konsolidasi alami dari tanah alluvium yang relatif muda, penurunan muka tanah di Semarang mungkin juga sebagian disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan. Pengambilan air tanah di kota Semarang meningkat tajam sejak awal tahun 1990-an, terutama di kawasan industri. Menurut Marsudi (2001) jumlah sumur yang terdaftar di 200 adalah 1050. Pengambilan air tanah yang berlebihan menyebabkan penurunan tanah di permukaan.

Penurunan permukaan tanah mengakibatkan sekitar separuh wilayah Semarang berada di bawah Mean Sea Level (atau MSL) Laut Jawa.

Kesenjangan pengetahuan

Di Semarang jalan direkayasa dengan material kelas berat. Jalan sebagian besar waktu dibangun dengan aspal. Ketika pembangunan jalan selesai, mereka meletakkan lapisan aspal baru di atasnya. Hal ini membuat pembangunan semakin berat setiap kali ini berlangsung satu tahun sekali. Ini menghasilkan penurunan yang lebih cepat. Pengetahuan tentang penggunaan bahan inovatif ringan untuk konstruksi jalan tidak dimiliki oleh para insinyur di Semarang. Mereka hanya berpikir dengan cara tradisional untuk membangun jalan.

Seperti disebutkan sebelumnya lapisan aspal tambahan diletakkan di atas konstruksi jalan yang ada untuk meratakan jalan. Hal ini menyebabkan adanya beban tambahan yang membuat penurunan tanah menjadi lebih besar dalam jangka waktu tertentu. Pengetahuan tentang hasil penurunan tanah dan konstruksi jalan masih minim.

Langkah 2: Tujuan & Area Studi

Tujuan & Area Studi
Tujuan & Area Studi

Objektif

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk merancang suatu konstruksi jalan di Kota Semarang yang menyebabkan penurunan tanah paling sedikit dalam kurun waktu 10 tahun. Dengan menyelidiki beberapa konstruksi jalan yang berbeda kita akan menentukan penurunan tanah. Selain itu kami menawarkan beberapa ide inovatif kepada pemerintah daerah untuk pembangunan jalan di daerah mereka.

Pertanyaan penelitian:

  • Bagaimana cara menghitung penurunan tanah (metode)?
  • Bagaimana meminimalkan penurunan tanah yang disebabkan oleh jalan?
  • Berapa banyak penurunan tanah yang menyebabkan jalan tradisional dalam 10 tahun?
  • Struktur jalan ringan mana yang digunakan di Belanda?
  • Berapa banyak penurunan tanah yang menyebabkan struktur jalan yang dijelaskan dalam 10 tahun?

Area studi

Untuk studi ini dipilih jalan utama di barat laut kota Semarang (Kaligawe). Kawasan Kaligawe merupakan salah satu jalur utama lalu lintas Pesisir Jawa Utara dan juga merupakan pintu gerbang Kota Semarang dari arah timur. Sejak lebih dari 5 tahun kawasan ini rawan banjir akibat kombinasi penurunan muka tanah, peningkatan pengaruh gerakan pasang surut dari laut, ketidakmampuan aliran bebas debit air sungai. Pada periode banjir, kemacetan lalu lintas terjadi sepanjang lebih dari 10 kilometer. Di wilayah Kaligawe banyak pemangku kepentingan/fungsi yang terkena dampak banjir. Fungsi utama dalam kawasan Kaligawe adalah lingkungan industri, perkantoran, pendidikan, rumah sakit, dan permukiman. Kerugian akibat banjir menjadi lebih serius dan meningkat dari waktu ke waktu, dampak utama dari banjir adalah kemacetan lalu lintas, kerusakan jalan, gangguan lingkungan dan ekonomi skala nasional.

Langkah 3: Metode

Penduduk lokal

Untuk memahami situasi di Semarang, kami berbicara dengan Wisnu Wardana. Dia adalah penduduk lokal yang belajar teknik sipil. Wisnu bekerja di sebuah proyek di universitas ilmu terapan Rotterdam. Dia memberi kami data tentang situasi lokal. Ini perlu karena kami sendiri tidak pernah mengunjungi Semarang. Dia memberi tahu kami misalnya bagaimana pemerintah menangani penurunan tanah saat ini.

Tinjauan Literatur

Langkah pertama untuk merancang konstruksi jalan adalah menyelidiki beragam jenis bahan yang dapat digunakan atau prinsip yang berbeda untuk membangun jalan. Penelitian dilakukan di internet. Di sana kami menemukan beberapa situs web dan dokumen digital dari berbagai inovasi konstruksi jalan yang direkomendasikan untuk dibangun di atas tanah yang sangat surut.

Metode Koppejan

Metode Koppejan dinamai menurut nama insinyur A. W. Koppejan yang pada tahun 1950-an sering melakukan pemeriksaan di laboratorium-laboratorium di Delft (Belanda). Dia menghasilkan versi pertama dari metode Koppejan. Beberapa tahun kemudian, berbagai profesor melakukan sedikit penyesuaian dan perbaikan dalam metode dan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada teori Prandtl, yang berasal dari mekanika tanah. (Sewnath, 2018)

Dalam rekayasa metode yang relatif sederhana dan dapat diandalkan untuk menghitung penurunan oleh beban dikembangkan. Metode Koppejan merupakan metode perhitungan berdasarkan uji penetrasi kerucut di lokasi. Akan lebih baik lagi untuk melakukan uji pembebanan tiang pada tiang, di mana tiang dibebani, misalnya dengan balok beton pada rangka baja, dengan beban uji mendekati daya dukung maksimumnya. Ini sangat mahal dan uji penetrasi kerucut (CPT) biasanya dianggap cukup andal. (Baars, 2012)

Dalam tanah yang homogen dapat diasumsikan bahwa dalam kondisi statis beban runtuh tiang panjang tidak tergantung, atau praktis tidak tergantung pada diameter tiang. Ini berarti bahwa tahanan kerucut yang diukur dalam CPT dapat dianggap sama dengan daya dukung puncak tiang. Pada kenyataannya tanah di sekitar ujung tiang biasanya tidak homogen sempurna. Sangat sering tanah terdiri dari lapisan yang memiliki sifat yang berbeda. Untuk kasus ini, formula desain praktis telah dikembangkan, yang memperhitungkan resistensi kerucut yang berbeda di bawah dan di atas tingkat ujung tiang. Selain itu, dalam rumus desain ini kemungkinan bahwa mode keruntuhan akan lebih menyukai tanah yang paling lemah dapat diperhitungkan. Dalam praktek teknik, rumus Koppejan sering digunakan. (Baars, 2012)

Lembar Perhitungan Excel (Koppejan)

Kami merancang lembar perhitungan Excel kami sendiri untuk menghitung penurunan tanah. Lembar perhitungan Excel adalah cara perhitungan yang disederhanakan dengan metode Koppejan. Parameter tanah penyelam untuk lokasi dapat diisi. Parameter ini perlu diselidiki dengan melakukan uji penetrasi kerucut. Selain itu pemuatan eksternal dapat dipilih. Terakhir, periode waktu untuk penurunan harus diisi. Lembar perhitungan Excel menghitung penurunan tanah dengan pembebanan eksternal untuk lokasi tertentu.

D-penyelesaian

D-settlement adalah perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mengontrol lembar perhitungan Excel yang kami buat sendiri (disederhanakan). Perangkat lunak ini sedang dikembangkan oleh Deltares Systems, sebuah perusahaan Deltares. D-Settlement adalah alat khusus untuk memprediksi penurunan tanah dengan pembebanan eksternal. D-Settlement secara akurat dan cepat menentukan penurunan langsung, konsolidasi dan creep sepanjang vertikal dalam geometri dua dimensi. Deltares telah mengembangkan D-Settlement. (Sistem Deltares, 2016)

D-Settlement menyediakan fungsionalitas lengkap untuk menentukan settlement untuk masalah dua dimensi biasa. Model mapan dan canggih dapat digunakan untuk menghitung penurunan/pembengkakan primer, konsolidasi dan rangkak sekunder, dengan kemungkinan pengaruh drainase vertikal. Berbagai jenis beban eksternal dapat diterapkan: beban tidak seragam, trapesium, lingkaran, persegi panjang, seragam dan air. Drainase vertikal (strip dan bidang) dengan konsolidasi yang dipaksakan secara opsional dengan dewatering sementara atau konsolidasi vakum dapat dimodelkan. D-Settlement menciptakan output tabel dan grafik yang komprehensif dengan penurunan, tegangan dan tekanan pori pada vertikal yang harus didefinisikan. Penyesuaian otomatis pada penurunan terukur dapat diterapkan, untuk menentukan perkiraan penurunan akhir yang lebih baik. Akhirnya, bandwidth dan sensitivitas parameter untuk penurunan total dan residual dapat ditentukan, termasuk pengaruh pengukuran. (Sistem Deltares, 2016)

Langkah 4: Kemungkinan Solusi

Solusi yang memungkinkan
Solusi yang memungkinkan
Solusi yang memungkinkan
Solusi yang memungkinkan
Solusi yang memungkinkan
Solusi yang memungkinkan
Solusi yang memungkinkan
Solusi yang memungkinkan

Sebagai hasil dari tinjauan literatur untuk konstruksi jalan ringan yang inovatif, kami menemukan beberapa (konsep) ide. Kemungkinan konstruksi ringan dijelaskan di bawah ini.

Kotak infiltrasi

Kotak infiltrasi adalah kotak permeabel air yang digunakan untuk menyimpan dan menginfiltrasi air. Kotak resapan terbuat dari plastik, yang dapat berkontribusi pada masalah plastik di daerah tersebut. Untuk mencegah peti infiltrasi mengalir dengan pasir, peti tersebut dikemas dengan kain saring geotekstil. Dengan menempatkan peti-peti resapan ini pada pondasi jalan. Air hujan yang jatuh di permukaan jalan yang diaspal dapat diperoleh di bawah jalan. Kotak ini merupakan tempat penyimpanan tambahan untuk air di daerah tersebut. Tanpa itu air terbuka yang ada harus digunakan untuk ini. Menurut sumber yang dikonsultasikan, sebuah peti akan memiliki berat 11 kg dan kapasitas untuk menyimpan 290 liter air.

PlastikJalan

PlasticRoad adalah konstruksi jalan yang didasarkan pada plastik daur ulang. Ini adalah prefabrikasi dan memiliki ruang suci yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Ini termasuk penyimpanan air, transit kabel dan pipa, pemanasan jalan, pembangkit energi, dll. Selain itu, elemennya empat kali lebih ringan dari struktur jalan tradisional seperti yang kita kenal di Belanda. Manfaat tambahan dari PlasticRoad adalah, dapat dibuat dari plastik daur ulang. Yang dapat berkontribusi pada masalah plastik di daerah tersebut. Dan ketika konstruksi tersebut direalisasikan, tidak membutuhkan banyak perawatan dan memiliki masa pakai yang relatif lebih lama dari konstruksi jalan standar. Selama masa pakai PlasticRoad, mudah untuk menyesuaikan ketinggian struktur.

Batu lava/keripik bambu

Pondasi jalan di Belanda dibangun dari bahan yang berbeda. Lapisan bawah pondasi selalu terdiri dari lapisan pasir. Mix granulate biasanya diterapkan di bagian atas lapisan pasir ini. Namun, ini adalah bahan yang relatif berat yang tidak menguntungkan penurunan tanah. Inilah sebabnya mengapa dimungkinkan untuk mengganti bahan ini untuk batu lave atau serpihan bambu. Kelebihan batu lava adalah fakta bahwa itu adalah bahan berpori dan relatif ringan dengan permeabilitas air yang tinggi dan kapasitas penyimpanan air. Dengan mengaplikasikan fondasi batuan lava dengan grade 4-32, didapatkan ruang hampa sebesar 48% berbeda dengan butiran campuran. Efek merugikan pada fondasi disebabkan karena fakta bahwa gradasi 0-4 tidak ada. Ada kohesi yang rendah antara batuan yang berbeda, ini membuat stabilitas pondasi jauh lebih rendah. Garis-garis bambu adalah bahan dengan sifat yang sama.

Langkah 5: Perhitungan Penurunan Hasil

Penurunan tanah dengan lembar perhitungan Excel

Lembar perhitungan Excel yang kami kembangkan sendiri menghitung penurunan tanah berdasarkan metode Koppejan. Sebagai masukan dari lembar perhitungan Excel kami memilih kondisi tanah terdekat (di pasar KUBRO) seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Kami menghitung konstruksi berat dari konstruksi jalan ringan inovatif yang dijelaskan di atas. Hasil lembar perhitungan excel dapat dilihat pada PDF terlampir.

Penurunan tanah oleh D-settlement

Selain itu, kami menghitung konstruksi berat dari konstruksi jalan ringan inovatif yang dijelaskan di atas. Hasil D-settlement ditunjukkan dalam PDF terlampir.

Langkah 6: Kesimpulan

Kesimpulan

Di wilayah utara Semarang dimana fasilitas penting kota berada seperti pelabuhan, stasiun kereta api, rumah sakit, perkantoran dan jalan utama sering terjadi banjir yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk setempat. Banjir ini disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut dan penurunan tanah di daerah tersebut. Saat ini pemerintah daerah membangun jalan secara tradisional dengan bahan bangunan yang berat. Ketika jalan rendah (disebabkan oleh penurunan tanah) lapisan aspal tambahan diterapkan di atas konstruksi untuk meratakan jalan. Pembangunan jalan seperti ini membuat penurunan tanah semakin parah.

Dengan menggunakan material konstruksi jalan yang ringan maka penurunan tanah dapat diminimalisir. Dengan menggunakan bahan konstruksi (inovatif) berikut, berat konstruksi jalan (dan penurunan tanah) dapat dikurangi:

  • Peti penyangga air
  • PlastikJalan
  • Batu lava
  • Keripik bambu

Dengan menggunakan metode Koppejan dihitung penurunan muka tanah untuk jalan utama di kawasan Kaligawe selama 10 tahun. Dalam 10 tahun, PlasticRoad menyebabkan penurunan tanah paling sedikit (0, 432 meter). Selain itu konstruksi PlatsicRoad memiliki manfaat sebagai berikut:

  • Konstruksi berongga yang berfungsi sebagai gorong-gorong (dan penampungan air) di bawah jalan.
  • Elemennya terbuat dari plastik daur ulang yang dapat mengurangi sampah plastik di area tersebut
  • Elemen-elemennya dapat dengan mudah disaring sehingga jika perlu jalan dapat diratakan dengan menggunakan kepingan bambu.

Langkah 7: Diskusi

Informasi yang disampaikan

Beberapa dokumen dengan data lokal, misalnya kondisi tanah dikirimkan kepada kami oleh universitas Unissula Semarang. Karena kami sebagai tim tidak pernah mengunjungi lokasi penelitian dan selain itu tidak melakukan investigasi misalnya kondisi tanah sendiri kami berasumsi bahwa data yang disampaikan adalah 100% benar. Selain itu kami tidak menerima semua data yang dibutuhkan sehingga kami membuat beberapa asumsi untuk perhitungan penurunan tanah. Misalnya ketinggian air tanah dan nilainya dalam metode Koppejan.

Penurunan tanah dalam beberapa tahun terakhir

Untuk Cp dan Cs dalam metode Koppejan kita asumsikan nilainya. Nilai pasti di lokasi tidak tersedia sehingga kami melakukan pencarian di internet untuk nilai representatif. Nilai tersebut mempengaruhi hasil perhitungan berdasarkan penurunan tanah beberapa tahun terakhir di lokasi tersebut. Untuk hasil penurunan tanah yang akurat, nilai Cp dan Cs aktual perlu ditentukan di lokasi.

Investigasi tingkat jalan yang diperlukan

Kami menyelidiki penurunan tanah dari 6 konstruksi jalan yang berbeda dalam jangka waktu 10 tahun. Untuk memastikan jalan tidak tergenang dengan kondisi air laut yang tinggi perlu dilakukan investigasi kenaikan muka air laut sehingga muka jalan dapat didesain pada ketinggian minimum.

Investigasi kondisi tanah/konstruksi jalan

Kami merancang lembar perhitungan excel yang disederhanakan untuk membuat perhitungan cepat penurunan berdasarkan kondisi tanah dan berat konstruksi jalan. Hanya ada 3 kondisi tanah yang dikirim oleh universitas Unissula. Untuk menerapkan lembar perhitungan Excel di tempat-tempat acak di Semarang (dan wilayah lain di Indonesia) diperlukan lebih banyak hasil penetrasi kerucut.

Selain itu kami menyelidiki 5 konstruksi jalan yang berbeda. Mungkin ada lebih banyak konstruksi jalan ringan yang tersedia yang mungkin menyebabkan penurunan tanah lebih sedikit. Investigasi lebih lanjut tentang jenis konstruksi jalan diperlukan.

Ketersediaan dan biaya bahan

Kami tidak tahu persis bahan apa yang tersedia di Semarang dan harganya. Penelitian ini harus dilakukan oleh penduduk setempat karena mereka memiliki pengetahuan tentang kemungkinan pemasok.

Langkah 8: Sastra

Sastra yang digunakan

Abidin, H., Andreas, H., I., G., Sidiq, T., Mohammad Gamal, M., Murdohardono, D., & Yoichi, F. (2012). Mempelajari Penurunan Tanah di Semarang (Indonesia) Menggunakan Metode Geodesi. Sydney.

Alibaba.com. (2019). Keripik Bambu Dijual. Opgehaald van Alibaba.com: www.alibaba.com/product-detail/Bamboo-Chips-For-Sale

Baars, S.v. (2012). Teknik Yayasan. Luksemburg.

Beuker kunststof leidingsystemen. (2019). Infiltrasi. Opgehaald van Beuker kunststof leidingsystemen: www.beuker-bkl.com/producten/infiltratie/infiltratiekratten/

Daga, S. (2016, 31 Agustus). Memperkuat Solusi Perubahan Iklim Semarang: Kolaborasi, kunci untuk meningkatkan ketahanan. Opgehaald van Thomson reuters foundation news:

sistem Deltares. (2016). Panduan Pengguna D-Penyelesaian. Delft: Deltares.

Google. (2019). Opgehaald dari Google Maps:

PlastikJalan. (2019). Opgehaald van PlasticRoad:

Rochim, A. (2017). Konsolidasi tanah. Rotterdam.

Sewnath, P. (2018). De ontwikkeling van een digitale trainer voor de Koppejan Methode di Maple TA. Rotterdam: TUDelft.

Tuindomein.nl. (2019). Lavasteen natuursteen 40-80mm Tas besar 750 kilo. Opgehaald van Tuindomein.nl:

Wahyudi, S., Adi, H., & Lekkerkerk, J.(sd). Solusi Penanganan Banjir rob di Kawasan Kaligawe dengan Drainase Sistem Polder.

Direkomendasikan: